postingan dari ; http://ad-dai.blogspot.com
Mandi junub adalah mandi wajib untuk
membersihkan diri dari hadats besar dengan mengalirkan air ke seluruh bagian
tubuh. Jika tidak mandi junub sementara kita dalam keadaan junub, maka sholat
kita tidak sah.
Sebab
mandi junub :
1.
Keluarnya mani, apakah karena syahwat atau karena sebab yang lainnya. Hal ini
sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam
dalam sabda beliau sebagai berikut :
Dari
Abi Sa’id Al Khudri dari Nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam, bahwa
beliau bersabda : “Hanyalah air itu (yakni mandi) adalah karena air pula (yakni
karena keluar air mani”. (HR. Muslim)
Dalam
menerangkan hadits ini Al Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi
menyatakan : “Dan Ma’nanya ialah : Tidak wajib mandi dengan air, kecuali bila
telah keluarnya air yang kental, yaitu mani”.
2.
Berhubungan seks, baik keluar mani atau tidak keluar mani. Hal ini sebagaimana
yang dinyatakan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam
sabdanya sebagai berikut :
Dari
Abi Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi sallallahu alaihi waalihi wasallam,
bahwa beliau bersabda : “Apabila seorang pria telah duduk diantara empat bagian
tubuh permpuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya
(yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia
telah wajib mandi karenanya”. (HR. Bukhari)
3.
Berhentinya haid dan nifas.
4.
Mati dalam keadaan Muslim, maka yang hidup wajib memandikannya. (Masalah ini
akan dibahas insyaallah dalam topik pembahasan “cara memandikan jenazah”).
A. Rukun Mandi Janabah
Untuk melakukan mandi janabah, maka ada dua hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok:
1. Niat dan
menghilangkan najis dari badan bila ada.
Sabda
Nabi SAW, Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya. (HR
Bukhari dan Muslim)
2. Meratakan air ke
seluruh tubuh (termasuk rambut).
“Dari
Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “Barangsiapa yang meningggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air
dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi
itu, maka akan diperlakukan kepadadanya demikian dan demikian dari api neraka”.
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah Dan Ibnu Hajar Al Asqalani menshahihkan hadits
ini )
B.
Tata Cara Mandi Janabah
Pertama kedua tangan
dicuci, kemudian mandi pertama kepala, kemudian terus dari bagian sebelah
kanan, kemudian kiri, terakhir cuci kaki.
Adapun urutan-urutan
tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut:
1. Mencuci kedua tangan
dengan tanah atau sabun lalu mencucinya
sebelum dimasukan ke wajan tempat air.
2. Menumpahkan air dari
tangan kanan ke tangan kiri.
3. Mencuci kemaluan dan
dubur.
4. Najis-najis
dibersihkan.
5. Berwudhu sebagaimana
untuk sholat, dan menurut jumhur
disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua
kaki.
6. Memasukan jari-jari
tangan yang basah dengan air ke sela-sela
rambut, sampai ia yakin bahwa kulit
kepalanya telah menjadi basah.
7. Menyiram kepala
dengan 3 kali siraman.
8. Membersihkan seluruh
anggota badan.
9. Mencuci kaki.
Dalilnya
:
Maimunah
Ummul Mu’minin menceritakan : Aku dekatkan kepada Rasulullah SAW air mandi
beliau untuk janabat. Maka beliau mencuci kedua telapak tangan beliau dua kali
atau tiga kali, kemudian beliau memasukkan kedua tangan beliau ke dalam bejana
air itu, kemudian beliau mengambil air dari padanya dengan kedua telapak tangan
itu untuk kemaluannya dan beliau mencucinya dengan telapak tangan kiri beliau,
kemudian setelah itu beliau memukulkan telapak tangan beliau yang kiri itu ke
lantai dan menggosoknya dengan lantai itu dengan sekeras-kerasnya. Kemudian
setelah itu beliau berwudlu’ dengan cara wudlu’ yang dilakukan untuk shalat.
Setelah itu beliau menuangkan air ke atas kepalanya tiga kali tuangan dengan
sepenuh telapak tangannya. Kemudian beliau membasuh seluruh bagian tubuhnya.
Kemudian beliau bergeser dari tempatnya sehingga beliau mencuci kedua telapak
kakinya, kemudian aku bawakan kepada beliau kain handuk, namun beliau
menolaknya.”. (HR. Muslim )
C.
Sunnah-Sunnah yang Dianjurkan dalam Mandi Janabah.
1. Membaca basmalah.
2. Membasuh kedua tangan
sebelum memasukkan ke dalam air.
3. Berwudhu' sebelum
mandi. Aisyah RA berkata, "Ketika mandi
janabah, Nabi SAW berwudlu seperti
wudhu' orang shalat."
(HR Bukhari dan Muslim)
4. Menggosokkan tangan
ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk
membersihkan seluruh anggota badan.
5. Mendahulukan anggota
kanan dari anggota kiri seperti dalam
berwudhu'.
D.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan ketika Mandi Junub.
a. Mendahulukan anggota
kanan dari anggota kiri seperti dalam
berwudhu`. Hal tersebut sebagaimana
ditegaskan oleh hadits dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW menyenangi
untuk mendahulukan tangan kanannya dalam segala urusannya; memakai sandal,
menyisir dan bersuci." (HR Bukhori/5854 dan Muslim/268)
b. Tidak perlu berwudhu
lagi setelah mandi. Sebagaimana dijelaskan
dalam sebuah hadits dari Aisyah RA,
ia berkata: Rasulullah SAW mandi
kemudian sholat dua rakaat dan sholat shubuh,
dan saya tidak melihat
beliau berwudhu setelah mandi (HR Abu Daud, at-Tirmidzy
dan
Ibnu Majah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar