1. Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Dari Anas dan Qatadah,
Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya beliau melarang
seseorang minum sambil berdiri, Qotadah
berkata:”Bagaimana dengan
makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR.
Muslim dan Turmidzi)
bersabda Nabi dari Abu
Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila
kalian lupa, maka hendaknya ia
muntahkan !” (HR. Muslim)
Rahasia Medis
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani
berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan
lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum
sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke
dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi
berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya
usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.
Adapun Rasulullah berdiri, maka itu dikarenakan
ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya
manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan.
Sumber: Qiblati edisi 04 tahun
II. Judul: Larangan Minum sambil berdiri,
2. Larangan Meniup wadah
air minum
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk bernafas atau meniup
wadah air minum.” (HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan
hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
Di antara hikmah larangan meniup
minuman yang masih panas adalah karena nanti struktur molekul dalam air
akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
senyawa H2CO3 adalah senyawa
asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh memang kurang berpengaruh
tapi ada baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat asam kedalam tubuh
kita karena dapat membahayakan kesehatan.
(Dikutip Dari : Apa Aja: Bahaya
Meniup Minuman Panas Kerja Sama Dengan blog-apa- aja.blogspot.com)
3.Berbuka Puasa dengan kurma
”Apabila salah seorang di antara
kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah
berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air
karena dia adalah bersih.” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud
rahimahumallah)
Telah muncul sebuah penelitian
kimiawi dan biologi bahwa sepotong dari kurma yang dimakan setara dengan
85-87% dari beratnya. Dan itu mengandung 20-24% air, 70-75%zat gula,
2-3% protein, 8,5% serat dan kadar lemak yang rendah.
Sebagaimana juga penelitian
menetapkan bahwa ruthab mengandung 65-70% air, dari berat bersihnya,
24-58 % zat gula, 2-2,1 % protein, 5,2 % serat dan kadar lemak yang
sedikit.
Dan hasil yang terpenting dari
penelitian kimiawi ini, sebagaimana disebutkan oleh Dr. ‘Abdurrouf
Hisyam dan Dr. ‘Ali Ahmad asy-Syahat adalah sebagai berikut:
a. Mengkonsumsi ruthab atau tamr
ketika memulai berbuka puasam, memberikan suplai kadar zat gula yang
besar bagi tubuh dan menghilangkan gejala kekurangan zat gula
(hipoglikemia) dan memebrikan semanagat bagi tubuh.
b. Kosongnya lambung dan usus
dari makanan membuat keduannya (usus dan lambung) mampu untuk menyerap
zat gula sederhana ini dengan sangat cepat.
c. Kandungan unsur gula dalam
bentuk kimiawi yang sederhana yang terkadung di dalam ruthab dan tamr
membuatnya mudah untuk dicerna, karena 2/3 dari unsur gula (glukosa)
terdapat dalam kurma dalam bentuk susunan kimiawi yang sederhana. Dan
demikianlah naiklah kadar gula dalam darah dalam waktu singkat.
d. Adanya kurma yang direndam
dengan air, dan ruthab yang mengandung prosentasi air yang tinggi 65-70 %
(65-70%) yang menyediakan air bagi tubuh dengan prosentase yang baik,
maka tidak perlu minum air dalam jumlah besar pada saat berbuka
(Sumber: diterjemahkan dari
أسرار الإفطار على تمر oleh Abu Yusuf sujono)
4. Mencabut Bulu Ketiak
Ketiak adalah salah satu tempat
munculnya bau yang tak sedap pada diri seseorang, karena kurangnya
perhatian seseorang dalam menjaga kebersihan ketiak atau badannya secara
umum. Bau ketiak yang tak sedap menyebabkan orang akan menjauhi kita
dan merasa terganggu dengannya. Nah, ini lebih terlarang lagi, jika bau
itu mengganggu orang yang shalat. Bau bawang saja, jika mengganggu orang
shalat, itu dilarang untuk dikonsumsi saat kita hendak ke masjid jika
mengganggu orang lain.
Sebuah terapi nabawi menawarkan
kita dengan sebuah solusi yang jitu dalam mengatasi persoalan ketiak,
yaitu mencabut bulu ketiak sehingga kuman dan bakteri tidak bersarang
padanya serta ketiak kita akan enak terasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar